Long time no see blog! Setelah beberapa waktu libur ngeblog (mager sih sebenernya
ehehhee). Jadi ibu milenial hari gini,
harus pinter-pinter mengatur semuanya. Bukan hanya urusan anak dan keluarga
tapi finansial juga.
Buibu, siapa yang sejak punya anak kedua malah berasanya lebih santai alias cuek? Tunjuk tangaann hayoo? Eh malah ada teman saya yang bilang punya anak ketiga jadi malah semakin santai lagi. Wahh apa emang gitu yah? hihi.
JAPAN TRIP DAY 7 (LAST DAY) : OSAKA AQUARIUM KAIYUKAN, COFFEE SHOP, CHEESE SOUFLE AND GO HOME
Japan trip 2:14:00 PMSoooo, postingan ini adalah postingan tentang jalan-jalan hari terakhir. Terus terang saat itu saya mixed feeling. Senang karena sudah lelah sekali mengurus liburan ini dan akhirnya akan kembali ketemu kasur dikamar, tapi juga sedih karena sudah jatuh cinta sekali sama negara ini tapi harus pulang. Hiks.
Pesawat kami dijadwalkan tengah malam untuk pulang dan sampai ditanah air pagi harinya. Jadi kami masih punya banyak waktu untuk jalan-jalan. Sebelumnya, kalau dalam ittinerary, mengunjungi Osaka Aquarium ini harusnya pada hari pertama pas sampai di Osaka. Tapi namanya jalan-jalan dengan anak-anak, jadi yaa harus fleksibel dan merubah hampir seluruh ittinerary.
Ada kejadian yang sangat berkesan pada hari terakhir ini. Walau sebelumnya kami tahu kalau di Jepang itu orang-orangnya sangat helpful dan sering merasakan kebaikan penduduk Jepang, terutama dikereta. Saat dikereta, begitu melihat saya menggendong Nimi dan menggandeng Nala, beberapa orang langsung dengan sigap berdiri dan mempersilahkan saya untuk duduk.
Sebelum pergi ke Aquarium, kami sudah check out pada pagi hari. Karena masih akan keliling kota, kami memutuskan untuk menitipkan koper di coin locker distasiun Shin-Osaka. Oya, stasiun ini adalah stasiun besar di Osaka dan super duper dekat dengan Airbnb yang kami tempati. Hanya 5 menit berjalan kaki! Recommended!. Next yaah review Airbnb kami.
Nah pada saat rempong bawa-bawa koper gede inilah ada bapak-bapak tua yang menghampiri kami dan menawarkan bantuan. Si bapak sepertinya seorang teknisi distasiun tersebut. Karena kami sudah pernah menggunakan coin locker, jadi kami bilang kalau kami baik-baik saja dan berterima kasih atas tawarannya.
Tapi si Bapak tersebut masih menunggu kami, mungkin beliau khawatir terjadi sesuatu. Daaaaann bener ajaaaa, pada saat coin dimasukkan, seharusnya kita menekan tombol diloker mana koper dimasukkan untuk dikunci. Loker tidak dapat dibuka kembali kecuali kita memang akan mengambil koper. Jadi pembayaran yang dilakukan hanya untuk sekali buka tutup loker.
Nah tapi setelah bapak suami masukan loker, Nimi dengan lincahnya menekan tombol loker kosong yang bukan loker berisi koper kami. BYARRR! Jogedin aja shaayy. Memang Allah maha baik yaa, si Bapak tadi itu masih menemani kita loh. Lalu dia bilang dengan bahasa inggris yang terbata-bata kekita untuk menunggu, "wait" dia bilang.
Sambil bingung dan gemes sama si unyil, kami memperhatikan beliau menelepon seseorang. Nggak lama, telpon ditutup lalu dia bilang lagi kekami untuk menunggu. Ngga sampai semenit, datang seorang laki-laki baya dengan pakaian yang sama dengan yang beliau kenakan. Beliau bicara dalam bahasa Jepang kepada temannya itu seperti menjelaskan kesalahan si unyil menekan tombol coin locker.
Si lelaki baya mengangguk kemudian melakukan sesuatu dicoin locker tersebut, dan terbukalah, kemudian kami diminta untuk menekan tombol tempat koper kami berada. Tadaaaa! Alhamdulillah, kami jadi tidak harus membayar coin locker 2 kali karena Bapak tua membantu kami mereset coin lockernya.
Asli saya terharu banget. Ditengah kelelahan hari-hari terakhir, dan keajaiban kelakuan si unyil yang nggak ada abisnya tiba-tiba aja gitu Allah kirimin bantuan yang berarti banget rasanya. Abis itu saya langsung membungkuk-bungkuk saying thank you berulang-ulang. Huhu.
Perjalanan kami lanjutkan ke Osaka Aquarium. Oiya sebenarnya saat kami sampai di Osaka, kami pun memang langsung menuju Osaka Aquarium. Tapi begitu sampai distasiunnya sudah ada pengumuman kalau Aquarium sedang tutup pada hari itu. Makanya jadinya kita ke Shinshaibashi dan Dotonburi deh serta nemu resto Indonesia yang bikin saya bahagiiaaaa hahaha.
Setelah hari sebelumnya kita cuma jalan-jalan sekitaran Osaka dan badan saya nggreges, Alhamdulillah hari ini sudah lebih baik dan kita akhirnya akan ketemu saljuuuuu. Inget cerita hari ke 3 yang kita malah keliling Tokyo setelah rencana ke Hakone untuk main salju zonk?.
Glico man yang ngga keliatan :p |
Setelah postpone dari cerita hari ke 3 sebelumnya, hari ke 4 ini spesial. kenapa spesial? Karena hari ini, kami sama sekali nggak foto-foto pakai kamera. Jadi semua foto di post ini diambil menggunakan handphone dan asal jepret-jepret aja. Biar begitu, masih Alhamdulillah ada kenangannya karena hampir aja hari ke 4 ini sama sekali nggak ada kenangannya. Hehehe.
Hari kedua kami di Jepang sudah diagendakan untuk langsung main ke Disneyland Tokyo. Seperti pada pagi kemarin, Nimi masih juga tantrum saat akan digantikan popok dan baju untuk bersiap ke Disneyland.
Konnichiwa!. Alhamdulillah kita berempat tanggal 13 Januari 2018 lalu mendarat dengan selamat di Negeri Sakura, Jepang. Ini adalah holiday pertama kita hanya berempat aja. Sejak saya kecil, saya nggak pernah liburan cuma dengan keluarga inti aja. Waktu dulu liburan sama mama papa juga selalu ngajak either sahabat saya atau sepupu.
Minggu kemarin saya diundang ke grand launchingnya Buba and Bump. Dibilang kafe, tapi ada storenya. Dibilang store, ada kelas-kelasnya. Kelasnya pun nggak cuma untuk ibu atau anak saja. Tapi dua-duanya dong!.
Sebenernya sebelum diundang kemarin, saya sama temen-temen playdate udah ngecengin tempat ini memang untuk playdate selanjutnya. Soalnya ternyata playground disana ada 2. Playground untuk baby dan toddler. How thoughtful kan?. Sebenernya emang kalau dipikir-pikir playground yang disatuin itu bikin kasian si baby nggak sih harus bersaing sama kakak-kakak toddler?.
Udah gitu ada corner yang nggak terlalu besar memang, tapi mereka punya semuanya disitu. Ada baju anak-anak, mainan anak, skincare anak, toiletries anak sampai diapers buibuuuu. Plus, beberapa merknya adalah merk-merk yang memang susah didapat dan belum ada storenya disini.
Merk-merk yang biasanya ibu-ibu beli secara online atau ikutan jastip dari luar negeri. Hayooo siapa yang sering ikuran jastip? :p.
Nggak cukup sampai disitu, foundernya Buba and Bump ini mikirin banget gimana kebutuhan ibu-ibu millennials jaman sekarang yang nggak pengen repot pergi ke banyak tempat untuk memenuhi keperluan mereka. Jadi, disini pun ada kelas-kelas yang diperuntukkan baik untuk anak maupun ibunya.
Beberapa diantaranya ada baby class, Prenatal yoga, Childbirth class, sampai ke Newborn care Class. Asik banget kan saat ibu mau yoga, Si kakak bisa ikutan kelas untuk mereka deh atau dengan nyamannya main di playground.
Kalau udah capek beraktifitas bareng-bareng buah hati dan lapar, Buba and Bump pun menyediakan menu makanan yang dibuat sedemikian rupa sehingga super sehat dan bergizi tinggi untuk ibu dan anak.
Kaya foto bowls diatas, itu macem-macem banget jenisnya. Ada salad, ada yang pakai soba, ada yang pakai quinoa, dan itu lasagna bahkan dari tempe lho dan endeeeuuusss. Ngga sabar banget kan jadinya kepingin ngumpul-ngumpul, playdate atau arisan disini?. Buibu ada yang udah pernah mampir kesinikah? Share pengalamannya yaah Mommss...
Moms, terus terang selama masa peribuan saya, baru kali ini saya mencoba dan menggunakan hipseat. Ada yang belum tahukah yang disebut dengan carrier hipseat? Secara singkat carrier dengan hipseat itu ya gendongan yang ada dudukan dibagian panggul untuk menopang berat badan si anak.