JAPAN TRIP DAY 1: TSUKIJI FISH MARKET, NAKANO & AYAM YA RAMEN

2:14:00 PM





Konnichiwa!. Alhamdulillah kita berempat tanggal 13 Januari 2018 lalu mendarat dengan selamat di Negeri Sakura, Jepang. Ini adalah holiday pertama kita hanya berempat aja. Sejak saya kecil, saya nggak pernah liburan cuma dengan keluarga inti aja. Waktu dulu liburan sama mama papa juga selalu ngajak either sahabat saya atau sepupu.


Nah liburan kali ini, kita nekat untuk pergi berempat aja. Keluar negeri, plus saat musim dingin pula. How nekat eh? :p. Berbekal dari iseng-iseng browsing tiket pesawat dan baca-baca ittinerary orang, saya dan suami yang emang pengen banget ke Jepang memutuskan untuk liburan disaat musim dingin.

Maklum ya kan orang tropis pengennya ketemu salju. Padahal pas udah ngerasain sih, cukup sekali deh liburan pas winter begini hahaha. Bapak sama krucil sih happy banget diudara dingin begini, lah ibunya, ac kamar 24 derajat aja udah selimutan sampe kepala.

Post pertama ini, lumayan akan panjang nih, jadi siapin kopi dan cemilan untuk baca drama keluarga kami diliburan kali ini ya hahaha.


Drama kami dimulai bahkan dari sejak di Jakarta. Huehehe. Kami harus transit dulu di Kuala Lumpur Internation Airport 2 pada pukul 9.20 waktu setempat dan akan berangkat lagi menuju Tokyo pukul 14.45 waktu setempat.

Kedengarannya asik ya bisa leyeh-leyeh dulu istirahat sambil menggunakan fasilitas yang ada dibandara KLIA2. Tapi pada kenyataannya, pas boarding di Jakarta itu, jam keberangkatan dipercepat, jadi pas udah sampai gate kita dan beberapa orang lainnya jadi rombongan terakhir yang masuk pesawat.

Kami bawa 1 koper besar yang sudah masuk bagasi, dan 2 stroller pock it serta 1 koper cabin. Tapi ternyata cabin dipesawat sudah penuh dan koper cabin kita dimasukkan kedalam bagasi. Koper cabin isinya seluruh jaket, sepatu, shawl dan sarung tangan anak-anak dan ibu bapak untuk ganti di bandara Haneda.

Karena koper cabin dipindah ke baggage, jadilah kita mesti claim koper seperti orang yang turun di Kuala Lumpur. Mesti jalan ke imigrasi yang superrrrr jauh dan ngantri sekitar 1 jam-an, baru abis itu ambil koper kabin yang keluarnya lumayan lama juga.

Nggak terasa, udah jam 12.00 PM aja, langsung cari makan untuk makan siang. Drama lagi si Nimi nggak mau makan sama sekali. Kemudian dia tantrum karena nggak dikasih es batu dan kobok-kobok minuman. Orang-orang memperhatikan, ibu bapak udah kebal. Hahaha.

Oiya, sebelumnya karena penerbangan yang super pagi, anak-anak yang tadinya mau saya mandikan dibandara akhirnya jadi saya bangunkan sekitar jam 3 subuh dan dimandikan biar nggak repot mandiin lagi. Mungkin juga karena itu anak-anak terutama Nimi jadi cranky dan rewel.



Lanjut sampai dipesawat. Nimi akhirnya tertidur dipangkuan saya. Tapi begitu pesawat mau take off, pramugarinya maksa supaya nimi didudukkan sendiri dan pakai seatbelt. Yah ngamuklah anaknya mbaaakk. Kesel dan capek, tapi emang udah prosedur. Tapi masih bertanya-tanya sih bukannya kalo masih baby boleh dipangku dan dipasang seatbelt bareng ibunya ya? Entahlah.

Kemudian datang makan malam, makanan yang sudah saya pesan untuk 4 orang, nggak dimakan sama Nala dan Nimi. Nggak suka mereka sama makanan pesawat. Yaiya sih, emang nggak ada yang enak makananan dipesawat. Kecuali di kelas bisnis mungkin yaa.

Ibuk kepikiran sama anak bocah yang susah makan beratnya. Dari awal ngemil doang, ya Chiki lah, susu uht lah, roti. Maklum ya ibuk-ibuk Indonesia, spanneng kalo anaknya belom makan nasi. Heuehehhehe.

Beberapa jam sebelum mendarat, Nimi mulai bosan dan cranky lagi. Jadi minta keliling pesawat sama minta keluar. Yekali deeeee keluar macam kita lagi naik bajaj bisa minta kiri bang. Alhamdulillah sampailah kami di Bandara Haneda Tokyo.



Begitu sampai dan beres imigrasi, kami langsung menuju ke halte Bus untuk menuju stasiun Shibuya untuk lanjut lagi naik taxi menuju ke Airbnb. Begitu keluar, huaaaaa ibu kelabakan karena angin kenceng dan superrrrr dingiinn.

Drama lagi lah Nimi, coba tebak buibuuuu? Doi nggak mau pake jaket!. Jadi cuma heattech selapis dan celana sama sepatu winter. Nimi nggak mau pakai jaket, shawl, topi apalagi sarung tangan. Ibuk lelah Nimi dengan segala drama yang adaaaa. Untung ada ruang tunggu yang hangat, jadi kita tunggu bis didalam sambil anak-anak main.

Datanglah bus yang akan kami tumpangi. Naiklah kita kan. Yang udah pernah ke Jepang pasti tau gimana keadaan transportasi disana. Hening dimana-mana. Pertama duduk, berharap Nimi tidur karena perjalanan lumayan lah sekitar 30 menit tanpa macet.

Awalnya dia anteng duduk. Nggak lama Nimi nanya, "Mobil Nimi mana ibu?". Ibuk jawab dong, "Mobil Nimi bobo dirumah... sekarang kita naik bus dulu ya..". Kemudian dia jawab lagi, "Nimi mau naik mobil Nimi". Ibuk jawab lagi, "Iya besok ya nak..". Mulailah dia bertingkah. "Mobil Nimi manaaaaaaaa? Huaaaaaaa Kyaaaaaaaaa". Njerit sampe melengking ditengah keheningan bus malam itu.

Gimana ibuk rasanya nggak mau pulang lagi aja nggak tuh. Singkat cerita sampailah kita di apartemen. Mau bersih-bersih karena saat itu sudah sekitar jam 1 pagi. Bapak masih ibu minta untuk beli telur dan nasi instan untuk makan kakaknya karena dia pasti lapar.

Giliran Nimi yang mau ibu gantiin baju dan ganti pampers karena sudah hampir seharian dan penuh. Kembalillah jeritan dan lengkingan ditengah keheningan malam dan apartemen di Tokyo. Bapak udah nyari tiket pulang ke Jakarta besok pagi. Dan kami rasanya kepingin nge Go-send Nimi balik ke Jakarta malam itu. Sadis?. Banget.

Akhirnya setelah pertempuran dan drama seri yang masih berlanjut, tidurlah para krucil tersebut. Dengan ibu yang tidur kedinginan dan kecapekan. Terus ternyata sarung tangan ibu tertinggal entah di bandara, di bis atau ditaxi malam itu. Perfect.



Selamat pagi Tokyo!. Rupa-rupanya drama Nimi belum the end sodara-sodara. Saat mau digantiin diapers lagi dan ganti baju untuk pergi hari itu, Nimi kembali mengeluarkan jurus lengkingan mematikannya. Ibuk bapak ngeri diusir dari apartemen ajah rasanya.

Setelah berhasil keluar apartemen, kami langsung menuju ke Tsukiji Fish Market untuk sarapan dan jajan-jajan. Sayang kita datangnya kesiangan dan hari Minggu, jadi banyak toko yang tutup. Tapi lumayan lah ada beberapa makanan yang memang kita pengen makan di Tsukiji ini.






Beberapa diantaranya ada seafood grill, oyster mentah, sushi dan sashimi. Tapi ternyata masih banyak yang lebih menggiurkan lagi tapi udah keburu abis hiks. Alhamdulillahirobbil alamin sepanjang di Tsukiji sampai makan siang selesai, adik Nimi tiduuurr pules distroller Ya Allaaaah. Hahahaha.

Mungkin dia jetlag juga dan kaget dengan udara kota Tokyo tapi nggak paham apa yang dirasain yah. Huhu cian anak ibu, kena omelan ibu bapak yang juga sama-sama capek. Maaf yah nak...

Setelah selesai makan siang dari Tsukiji, kami menuju ke Nakano untuk ibu cari kamera second. Ibu dapat referensi toko kamera baik yang baru maupun yang bekas dengan kualitas masih bagus banget (well you know Japan people right?) itu bukan di Akihabara seperti yang orang-orang tau. Tapi di Nakano. Nama tempatnya Fujiya Kamera.



Setelah dapat kamera dengan transaksi tercepat selama hidup saya, kami pun lanjut cari makan malam. Asli deh, begitu nemu tempatnya, masuk udah diikutin bocah kecil yang nggak mau lepas dari ibunya tapi tangannya ambil apapun benda yang didekatnya.

Kan ibu jadi nggak bisa nimbang-nimbang dulu mau beli yang manaa T.T. Udah abis itu pertantruman Nimi dimulai. Nimi kepingin bawa paperbag kamera ibu, nggak dikasih dong, udah mau mulai guling-guling tuh, sama ibu bapaknya akhirnya body kameranya diselametin ke tas ibu. Paperbag berisi strap, charger, memory card, dan kartu garansi dan entah apalagi didalamnya entah dia tinggalin dimana :'(.

Masih Alhamdulillah kameranya terselamatkan walau cuma batangan jadinya nak ya Allah... Drama banget yaaa baru hari pertama ajah. Huhuhu.






Untuk makan malam, kita akhirnya menuju ke Ayam-Ya ramen. Jalannya lumayan juga dan ibu belum beli sarung tangan pengganti gloves yang hilang. Sayang saya udah nggak sempet foto apa-apa lagi saat ke Ayam-Ya.

Alhamdulillah Nimi mau makan mie-nya banyaak bener dan dia mau makan tori karagenya. Sebagai ibu-ibu pasti paham kan gimana rasanya kalau liat anak akhirnya mau makan. Ya Allah sumpah berkaca-kaca rasanya pas momen itu.

Mix feeling yang capek fisik maupun mental rasanya keangkat aja gitu liat Nimi mau makan ramen dan tori karage banyak. Selesai makan malam, ibu mampir sebentar ke Uniqlo untuk beli sarung tangan. Mana ukurannya L semua lagi hiks. Yaudah deh daripada tangan beku kan beli juga akhirnya.

Singkat cerita sampailah kita di apartemen lagi. Yak drama pergantian diapers dimulai lagi. Lengkingan maut ditengah keheningan malam kota Tokyo pecah lagi. Huaaaa ibukpun ikut mewek. Setelah sukses gantiin diapers, bocahnya main aja lagi sama Kakaknya T.T. Ya Allah nak.... Well that's it for Japan Day 1. Ada yang punya pengalaman drama liburan jugakah? Please share supaya ku tak merasa sendirian hwaaaaaaa....

You Might Also Like

6 comments

  1. aahhh aku ingin banget ke jepang tp blm kesampean hiks.

    i feel you mbak bawa anak2 jalan2 kudu siap mental tenaga. aku juga selalu cari at least yg kids friendly soal penginapan.

    salam satunya aku pernah review disini
    http://www.annisaramalia.com/2016/10/26/things-that-we-love-about-club-med-liburan-keluarga-club-med-bintan-part-2/

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaa Alhamdulillah salah satu wishlistku tercapai mbak hehehe. selain kids friendly, yang cocok dikantong jg mbak hahaha

      Delete
  2. Wah, berapa harga kameranya? yang baru atau yg bekas? Duuh, jadi mupeng pengen beli

    ReplyDelete
  3. kebayang kalo bawa anak kecil emang gitu deh.. tp enjoy aja mba, tar kalo mreka dah gede jd cerita lucu ;p

    btw, di Fujiya Kamera bisa nawar ga? pengen beli lensa seken klo ksana bulan depan..

    ReplyDelete
  4. I feel you mbak...just believe you're not alone....

    ReplyDelete
  5. Taall :D ga kapok tapi khan traveling bawa baby? Kaya kakak aku ribet ribet tetep jalan terus juga :)

    ReplyDelete

Really love to hear what you think! ;)