Glico man yang ngga keliatan :p

Setelah postpone dari cerita hari ke 3 sebelumnya, hari ke 4 ini spesial. kenapa spesial? Karena hari ini, kami sama sekali nggak foto-foto pakai kamera. Jadi semua foto di post ini diambil menggunakan handphone dan asal jepret-jepret aja. Biar begitu, masih Alhamdulillah ada kenangannya karena hampir aja hari ke 4 ini sama sekali nggak ada kenangannya. Hehehe.


Karena kami tidak membeli JR Pass (detail mengenai perjalanan akan saya update di akhir perjalanan kami ya) jadilah kami kesampaian mencoba Shinkansen Nozomi yang merupakan Shinkansen tercepat dari seluruh shinkansen.

Dari Apartemen kami menggunakan taxi untuk menuju ke stasiun. Tapi lagi-lagi karena kami berangkat pagi hari dan anak-anak kami bangunkan, Nimi mulai cranky dan bosan saat di Shinkansen. Setengah jam pertama, Nimi sudah mulai cranky dan kembali jejeritan. Akhirnya saya bawa dia ketoilet dan menyusui Nimi hingga tertidur.

Alhamdulillah setelah tidur, situasi aman terkendali hingga sampai di Osaka. Kami sampai distasiun Shin-Osaka cukup siang dan memutuskan makan siang distasiun dengan membeli bento difamily mart untuk menghemat waktu.

Coin Locker

Koper kami titipkan diloker stasiun karena belum tiba waktunya untuk check in Apartemen. Hari keempat ini kami putuskan untuk jalan-jalan sekitaran Osaka. Kami memutuskan untuk ke Shinsaibashi dan Dotonburi padahal sebelumnya tidak masuk ittinerary loh hehe.

Anak-anak kami "sogok" dengan permen. Saya sudah pasrah waktu itu dan mengendurkan urat-urat tegang dengan berpikiran, yasudahlah lagi liburan ini, bebaskan ajaaa hahaha. Eh tapi pas saya cobain ya permennya, asliii nggak ada manis-manisnyaaa hahahaha.

Beli beberapa jenis permen tapi nggak manis loh kaya permen-permen disini, kemudian saya baru sadar kalau makanan di Jepang itu memang selalu less sweet. Lega lah si ibuk ini dan membiarkan si krucil ngemil permen kaya ngemil kacang siisss. Tiap hari disana makan permen dan eskrim, tapi ajaibnya dan Alhamdulillahnya anak-anak nggak ada yang batuk pilek loh.

Kami sempat berfoto pada saat di Glico Dotonburi, tapiii glico-nya ngga keliatan. Backlight. Bhyeee. Hahahaha. Lalu saya pipis ditoilet umum Dotonburi.



Buyarlah bayangan seluruh Jepang merupakan negara terbersih. Toilet disitu, pengen nangisss kotornyaaa. Ngalah-ngalahin toilet umum di Indonesia sih saya bilang. Bekas pembalut diletakkan gitu aja, sebaiknya nggak usah dibayangin deh. Saya sih kapok pipis lagi ditoilet umum di Osaka.

Dengar punya dengar, Osaka memang beda dari Tokyo. Perbedaan-perbedaan yang saya rasakan nanti saya ceritakan dipost terpisah yah.

Selesai jalan-jalan, kami kembali ke stasiun untuk ambil koper dan check in apartemen. Karena kami pikir jauh, jadilah kami naik taksi. Ternyataaaaaa, apartemennya kepeleset sampe dari stasiun Shin-Osaka!.

Ah bahagianyaaaa. Pengalaman apartemen di Tokyo agak jauh dari stasiun soalnya jadi kalau pulang dari jalan-jalan kami lelah sekali harus berganti kereta dan berjalan cukup jauh jadinya sering naik taksi deh, jadi berkurang deh duit jajannya karena sering naik taksi haha.

Begitu masuk, anak-anak happy sekali karena apartemennya jauh lebih besar dari yang di Tokyo. Plus tempat tidurnya pun ada 4!. Kami dapat tempat tidur sendiri-sendiri yeay!. Dan yang terpenting, udara di Osaka dan apartemennya pun jauh lebih hangat dari di Tokyo. Alhamdulillah.

Selesai beberes dan bersih-bersih, kami keluar lagi untuk cari makan. Kali ini saya nggak mau melewatkan rekomendasi banyak orang untuk mampir ke Matsuri Halal Resto. Dengan bermodalkan google maps, ketemu juga Matsuri ini dan makan malam kami disana.


Malam itu, badan saya mulai berasa gregess dan ngilu-ngilu. Ya Allah udah khawatir banget kalau jatuh sakit disana. Tapi setelah makan ramen dan takoyaki yang super enak di Matsuri, kami kembali ke apartemen dan saya minum obat serta vitamin sebelum tidur. Alhamdulillah keesokan harinya badan kembali segar dan yang terpenting nggak sampai sakit.

Tunggu cerita kami si keluarga tropis ini main salju yaaa.