Petir sudah mulai terdengar dilangit gelap dibulan Ramadhan
tahun ini. Hari membawa makanan dan berniat untuk bersahur dirumahku bersama
adik-adikku dirumahku yang sederhana, karena ibuku sedang keluar kota dan
ayahku seperti biasa, entah berada dimana dan bersama wanita mana lagi malam
ini. Seperti bulan Ramadhan tahun-tahun sebelumnya, didaerahku selalu ramai
dari sehabis berbuka hingga subuh menjelang. Pintu rumah kubuka lebar-lebar
sambil menyiapkan makan sahur.
11. 39 PM.
Waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam. Anak dan suami sudah tertidur pulas, saatnya saya membuka laptop dan melakukan me time. Hehehe...

Ibu, seseorang yang bagi saya dan bagi kebanyakan orang amat sangat berarti baginya. Begitu banyak jawaban klise tentang arti Ibu jika pertanyaan diajukan kepada setiap orang, Segalanya. Ya, ibu adalah segalanya bagi kebanyakan orang termasuk saya. Tapi, ada pula yang menganggap seorang ibu bukanlah siapa-siapa, ya ada...
10 tahun silam…
Sutra hitam itu
tergerai indah dibahu gadis yang duduk tertunduk didepan teras rumahku. Matanya
melelehkan kristal cair yang sarat akan kepedihan. Bibirnya bergetar menahan
luka yang hampir menggerogoti hati dan tubuhnya. Beban yang harus ditanggung
seorang gadis berumur empat belas tahun yang baru sekuning muda bakal kunyit
dalam tanah..
Berat..
Perih..
Goyah..
illustration from here |