Moms, apakah mom punya inspirasi hidup selain Ibu kalian? Setiap ibu adalah inspirasi bagi anaknya. Tapi, setiap ibu juga merupakan inspirasi bagi ibu-ibu lainnya. Menjawab pertanyaan tadi, selain Mama dan Papa saya sendiri, inspirator lain saya adalah Ibu saya juga. Hehehe, bingung ya? Ibu disini refer to Ibu mertua saya sendiri yang sudah saya anggap sebagai Ibu saya sendiri tentunya.

Kenapa? Here we go...


Selain telah melahirkan dan membesarkan suami saya, seseorang yang sangat berarti bagi saya menjadi sosok yang bertanggung jawab dan hingga saat ini merupakan imam yang sholeh bagi saya dan keluarga kecil kami, Mama mertua saya juga melahirkan dan membesarkan adik ipar perempuan saya satu-satunya yang berkebutuhan khusus.

Dulu saya belum terlalu paham dalam menghadapi anak-anak berkebutuhan khusus karena memang saya hampir tidak pernah berinteraksi dengan mereka atau memiliki hubungan dengan salah satunya. Tapi, dari keluarga suami saya khususnya Mama mertua, saya semakin mengerti bagaimana berinteraksi dengan anak-anak berkebutuhan khusus.

Saat itu, mama melahirkan adik ipar saya tanpa ditemani oleh papa mertua karena sedang melanjutkan studinya di luar negeri. Melahirkan tanpa ditemani suami saja bagi saya merupakan suatu hal yang hebat, dan kemudian mengetahui buah hati kita berkebutuhan khusus adalah hal yang bagi saya hanyalah terjadi bagi orang-orang pilihan dari Tuhan.

Sebagai manusia biasa, pasti merasakan yang namanya kaget, sedih ataupun kecewa. Hal tersebut amat sangat manusiawi bagi saya. Tapi kemudian, bagaimana seorang ibu dapat menerima, menyayangi hinga mensupport anak-anak berkebutuhan khusus apa adanya tersebut agar dapat hidup normal dimasyarakat bahkan tetap bangga terhadap sang anak apapun kondisinya adalah hal yang kalau ada kata-kata lebih dari kata luar biasa, mungkin itu yang bisa menggambarkannya.

Sejak mengenal hingga menikah dengan suami saya, saya semakin mengenal pula adik dan Mama mertua saya. Beliau begitu menyayanginya, dan berusaha memberikan apapun yang bisa Mama berikan untuknya. Tantrum, emosi yang tak terduga, keinginan yang tak bisa dibendung, teriakan-teriakan, sulitnya berkomunikasi, adalah segelintir hal yang harus Mama hadapi sehari-hari.  Walau terkesan sangat sulit berkomunikasi dengan sang adik, tapi satu hal yang saya pelajari dari keluarga suami yang amat supportif adalah, Sentuhan Ibu dan kasih sayang dari orang-orang terdekat itu memang tidak mengenal barrier apapun. Sehingga, pertumbuhan adik kami semakin baik dari hari ke hari. Perlakuan yang sama seperti anak-anak pada umumnya juga merupakan salah satu bentuk penerimaan dan kasih sayang ibu untuk anak berkebutuhan khusus.

Walaupun Ia jarang merespons omongan kami, tapi kami tahu kalau Ia mengerti apa yang kami coba sampaikan padanya. Sejujurnya, saya merasa sungguh beruntung dikelilingi keluarga yang sangat supportif dan penyayang terutama kepada anak-anak berkebutuhan khusus dan akhirnya banyak mengajarkan saya banyak hal yang belum pernah saya terima sebelumnya.

Salah satu brand ternama favorit saya melakukan langkah luar biasa bagi para ibu-ibu dengan anak berkebutuhan khusus. Selama lebih dari 100 tahun, NIVEA berdiri sebagai brand yang peduli dengan keluarga. Sejalan dengan nafas itulah, Nivea mengangkat kasih sayang Ibu sebagai dasar kampanye #SentuhanIbu. Karena kami percaya, #SentuhanIbu berperan besar dalam setiap sendi kehidupan keluarga.

Sebagai ibu yang pastinya memiliki cinta yang tak terhingga bagi siapapun, yuk Moms kita dukung siapapun ibu yang memiliki anak-anak berkebutuhan khusus. Dukungan kita amat sangat berarti bagi mereka lho. :)