20 Maret 2015,

teruntuk anakku tersayang Nala...
Hari ini tepat 2 tahun Nala lahir kedunia ini dari tempat teraman dimuka bumi ini, rahim ibu...
Kalau saja seandainya bisa, ibu pun tak mau melepaskanmu dari rahim ibu ke dunia yang penuh dengan kejahatan, persaingan, perang dan segala bentuk keburukan lainnya ini. Ibu ingin terus melindungimu disisi terdepan hidupmu seumur hidup ibu. Ibu tak ingin Nala pergi dari kehidupan ibu jika nanti besar Nala menemukan seseorang lain yang Nala akan sandarkan hidup padanya.


Tapi, Allah SWT ingin Ibu dan Bapak menjaga Nala didunia ini, merawat dan membesarkan Nala. Ibu tidak pernah merasakan cinta sedemikian besar seperti ibu melihat wajah mungil dengan mata yang penuh arti bergantung pada ibu didetik pertama Nala lahir. Nala yang tadinya menjerit menangis ketika dibersihkan perawat, kemudian terdiam tenang begitu diletakkan kembali didada Ibu untuk pertama kalinya menyusu dan mendengarkan detak jantung ibu setelah 9 bulan lamanya suara itu menemani Nala didalam kegelapan rahim Ibu. Tak ada kata-kata yang bisa mengungkapkan kebahagiaan Ibu karena telah melahirkan anak yang cantik, sehat dan lucu pada hari ini tepat 2 tahun lalu.

Ibu namakan anak cantik tersebut dengan nama Eshal Nathanala Kirani. Nala tahu tidak kalau nama adalah sebuah doa? Iya, Ibu dan Bapak mencari nama dengan doa yang terbaik untuk Nala. Eshal Ibu ambil dari bahasa arab yang adalah nama sebuah bunga disurga Allah. Iya nak, Ibu ingin Nala menjadi anak yang sholehah dan nantinya benar-benar menjadi sebuah bunga yang indah disurga karena kebaikan dan kesederhanaan hati Nala. Nathanala berasal dari 2 buah kata bahasa jawa, Natha dan Nala yang berarti Pelindung dan Jantung hati, Ibu dan Bapak berdoa semoga nanti Nala bisa menjadi pelindung bagi keluarga Nala dan adik-adikmu kelak ya Nak.. Serta tidak salah lagi kalau Nala memang jantung hati Ibu dan Bapak, bahkan bukan hanya kami yang sayang denganmu, tapi nenek dan kakekmu pun sayang sekali sama Nala. Terakhir Kirani pun diambil dari bahasa Jawa, yang berarti diberkahi Tuhan. Jelas doa Ibu dan Bapak hanya ingin kelahiran dan kehidupan Nala kelak selalu diberkahi Allah SWT.

Waktu berlalu, Nala tumbuh menjadi anak yang semakin pintar, lucu, lincah dan menyenangkan. Begitu banyak pelajaran yang justru Nala berikan pada Ibu. Nala mengajarkan ibu bagaimana cara untuk lebih sabar lagi, Nala mengajarkan Ibu arti perjuangan sebenarnya, mengajarkan cinta, dan banyak hal lainnya. Tak pernah Ibu bayangkan sebelumnya bagaimana sakitnya melahirkan, bagaimana pahit getirnya menyusui, bagaimana Ibu terjaga sepanjang malam tanpa tertidur sambil menggendong seorang makhluk mungil, dan ajaibnya semua Ibu lakukan tanpa sesal dan kesal. Walau sakit tak terhingga, tapi bisa Ibu lupakan rasanya begitu melihat Nala lahir, begitu Nala terlelap dengan tenang, begitu Nala puas dan kenyang menyusu.

Ibu sadar, Ibu bukanlah Ibu yang sempurna. Mungkin nanti saat Nala besar dan mulai sering bertengkar dengan Ibu, Nala akan menginginkan Ibu lain yang lebih sempurna dimata Nala. Tapi, seberapapun Nala marah dan membenci Ibu, Ibu tidak akan pernah menginginkan anak lain yang lebih sempurna. Bagi Ibu, Nala dan adik-adikmulah yang paling sempurna dan hal terindah dalam hidup Ibu dan Bapak. Ibu tahu itu sejak pertama kali Ibu merasakanmu pertama kali dalam rahim Ibu sayang...

Nala, kalau nanti Nala besar dan membaca ini... Permintaan Ibu bukanlah emas berlian, rumah mewah ataupun harta berlimpah, bukan pula ingin Nala jadi orang terkenal, dan berkuasa. Tidak nak... Itu semua tidak berarti apa-apa tanpa Nala punya hati yang sederhana, perduli dan sholehah. Yang terutama, ingat Allah SWT ya nak... Jangan pernah tinggalkan sholat, dan Ibu hanya ingin Nala jadi anak yang bermanfaat bagi orang-orang disekitar Nala hingga diberi keberkahan oleh Allah SWT di dunia maupun di akhirat. Karena suatu saat Nala akan tahu, bahwa harta dan tahta tidak dibawa ke alam kubur Nak... Hanyalah amal sholeh Nala yang nanti akan menemani Nala disana...

Terima kasih ya Nak sudah memberikan Ibu gelar dan profesi terbaik sepanjang hidup Ibu. Bukan, bukan gelar sarjana, master, ataupun profesor, bukan pula seorang direktur, CEO, ataupun komisaris sebuah perusahaan. Tapi gelar dan profesi sebagai Ibu, yang tugas dan pengabdiannya tidak dapat dihitung oleh materi sebesar apapun...  

Don't grow too fast Nak...