Social media, dunia maya dan gadgets rasanya sudah menyita jiwa dan raga kita sehari-hari. Bukan hanya orang dewasa, bahkan banyak sekali anak-anak yang sudah kecanduan gadget. Yang lebih parahnya lagi banyak anak-anak yang sudah punya social media padahal belum cukup umur dan kemudian terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.


Ngeri banget ya jaman sekarang. Apalagi saya punya dua anak perempuan. Perhatian dan fokus pada perkembangan, serta pergaulannya akan menjadi PR besar kami kedua orangtuanya. Jadi saya sebisa mungkin memberikan waktu dan perhatian untuk mereka semaksimal mungkin.

Yah walau terkadang jujur, saya masih sering banget nggak fokus kalau lagi didekat mereka. Urusan kerjaan lah, atau chatting sama grup teman-teman jadi distraction nomor satu bagi saya hihihi.

Tapi selagi lowong, sebisa mungkin saya menemani mereka bermain. Sebenarnya saya bukan tipe ibu yang banyak bicara ke anaknya, bukan tipe ibu yang aktif memberikan permainan atau membuatkan mainan untuk anak. Dulu sih sebelum punya anak cita-citanya mulia bangettt, mau bikinin mainan untuk anaklah, bikin ini anu inu, tapi pada kenyataannya, kebanyakan magerrr hahaha.



Nah saya, lebih senang menghabiskan waktu sama anak-anak diluar ruangan. Jalan-jalan sore ditaman, piknik ke tempat rekreasi, main di pantai, atau sekedar keliling kompleks nemenin Nimi ngejar-ngejar kucing.

Tapi kebetulan kalau Kakak Yaya agak kurang suka main berlama-lama diluar ruangan atau kotor-kotoran dibanding adiknya. Tapi saya ngga menyerah, ajak aja terus dan akhirnya sekarang dia mulai menikmati permainan diluar ruangan.

Saat berada diluar ruangan dan menyatu dengan alam, rasanya saya tuh menang banyak. Pertama, kita jadi bisa mengagumi ciptaan Tuhan YME, anak-anak pun mengenal alam beserta pencipta-Nya, motorik kasar dan halus terasah, bonding dengan orang tua lebih kuat, dan nggak kalah penting refreshing buat saya Ibunya, karena "Happy Mom happy kids" right?.


Selain urusan perkembangan psikologi, jadi ibu juga mesti perhatian sama perkembangan tubuh dan otaknya dengan memberikan asupan yang penuh nutrisi. Alhamdulillah, setelah melalui tahapan awal MPASI yang penuh drama, darah dan airmata (heboh abis), tibalah momen menenangkan karena tanpa disuruh anaknya udah minta makan sendiri. Lebih tepatnya minta makan melulu pula hahaha.

Kebetulan lagi, keluarga saya memang pecinta susu. Sayanya sih lebih tepatnya huehehe. Saya itu suka berbagai jenis susu. Mulai dari susu nabati maupun hewani. Plusnya dari suka segala susu itu ya nutrisi baik apapun dari susu bisa saya terima.

Kebiasaan baik tersebut saya coba tularkan ke anak-anak. Sejak lewat dari setahun, anak-anak saya biasanya mulai saya perkenalkan dengan beragam jenis susu. Tapi awalnya biasanya saya berikan fresh milk dan susu UHT.

Saat sistem pencernaannya mulai kuat, dan sudah lebih besar, saya berikan lagi jenis susu lainnya seperti susu dari kacang-kacangan, susu kambing dan juga susu formula. Alasan utama sebenarnya adalah supaya anak-anak nggak picky nantinya saat berada dimana saja dan kapan saja.



Untuk susu formula, saya biasanya memperkenalkan susu dengan harga yang affordable terlebih dahulu. Kalau udah kenal yang mahal dan nggak mau yang lain ibunya bisa berabe hahaha. Tapi banyak orang yang mikir kalau susu dengan harga affordable atau murah itu kandungan gizinya nggak bagus ah, takut nutrisinya kurang, dan lain sebagainya.

Hmmm pasti buibu belum kenal sama susu kesukaan Kakak Nala yang baru ini deh. Kakak Yaya lagi suka minum susu VIdorant Xmart 5+ karena Vidorant Xmart 5+ adalah susu bubuk pertumbuhan anak usia 5-12 tahun yang berkualitas serta memiliki komposisi gizi yang tepat, dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat Indonesia.

Masih kurang yakin? Nih komposisi Nutrisinya saya kasih tahu aja deh disini.