PENGALAMAN BIKIN E-PASSPOR UNTUK ANAK-ANAK
12:21:00 AMSejak beberapa bulan lalu, saya dan suami berencana untuk berlibur keluar negeri dengan membawa anak-anak berempat saja. Kalau jadi InsyaAllah ini adalah liburan kami yang betul-betul hanya berempat. Biasanya kalau liburan, saya selalu mengajak Mama, asisten kami ataupun keluarga yang lain. Soalnya kami lebih suka berlibur rame-rame, lebih seru aja gitu.
Nah kali ini mau coba liburan yang lebih menantang, berempat saja tanpa asisten untuk pertama kalinya, ke luar negeri pula. Huhah. Hebohnya udah dari sekarang dong mikirin printilan dan strategi yang efisien untuk dibawa. Mau kemanakah kita? Tunggu ceritanya ya nanti.
Supaya harga tiket nggak terlalu mahal, sudah lama saya mantengin aplikasi Skyscanner. Sudah berkali-kali tiket promo yang saya lewati karena passport lama saya sudah habis masa berlakunya dan anak-anak pun belum punya passport.
Karena awalnya saya pikir untuk membeli tiket butuh nomor passport jadi saya harus dengan berat hati melewati promo-promonya. Salah saya memang nggak coba cari tahu lebih jauh mengenai hal ini karena ternyata belakangan setelah saya selesai membuat passport dan harga sudah melonjak naik cukup signifikan, saya bisa membeli tiket di AirAsia tanpa harus memasukkan nomor passport!!. Argh!.
Tau gitu kan dari kemarin sebelum harganya mulai naiikkkk. Yah sudahlah, lesson learned girl.. lesson learned.... (tetep nangis dipojokan).
Kembali ke topik, singkatnya akhirnya setelah sempat kepikiran mau pake calo untuk bikinin passport, saya memutuskan untuk mencoba untuk buat sendiri kali ini. Sempat bingung juga mau buat dimana. Ada yang bilang di kantor imigrasi jaksel lah, di bandara lah, dan lain-lain karena banyak yang bilang di kantor imigrasi jaktim akan penuh banget dan akan makan waktu seharian.
Apalagi saya bareng sama anak-anak dan juga dibilang supaya dapat antrian itu datang sepagi-paginya kalau perlu abis subuh. Huwaaaa makin galau kan. Akhirnya bismillah deh saya pilih ke Kantor Imigrasi Kelas 1 Jakarta Timur karena paling deket juga dari rumah. Hanya sekitar 10 menit kalau nggak macet.
Pikir saya, kalau ada dokumen-dokumen yang kurang ambil laginya pun dekat dan kalau anak-anak cranky pun bolak-baliknya dekat.
Kami sampai dikantor imigrasi Jaktim sekitar pukul 8.30 WIB. Begitu masuk, saya langsung menemukan counter untuk pengambilan pendaftaran. Saya diharuskan mengisi 3 form pendaftaran dan 2 surat kuasa untuk anak-anak. Sejujurnya saya surprise banget dengan keadaan kantor imigrasi yang super rapiii dan teratur. Sumpah surprisee!!.
Langsung aja yah saya tulis step by step pengalaman saya bikin e-passport dibawah :
1. Datanglah sebelum pukul 9.30 WIB. Nggak perlu habis subuh karena sekarang sudah dikuota perharinya. Pendaftaran dibuka dari pukul 7.00 WIB kalau tidak salah dan ditutup saat sudah penuh. Kalau nggak salah juga, kuota perharinya itu sekitar 150-200 orang termasuk 30 kuota antrian khusus (anak-anak dan lansia).
2. Lengkapi dokumen kamu dengan dokumen yang paling update. Dokumen yang diperlukan adalah :
- Akta Lahir atau Ijazah (SD/SMP/SMA/KULIAH Pilih salah satu)
- Kartu Keluarga
- Kartu Tanda Penduduk
- Passport lama bagi yang perpanjang passport
- TAMBAHAN UNTUK ANAK :
- Surat pernyataan orang tua yang sudah disediakan pihak imigrasi. Kita cukup membawa materai 6000 dan ditandatangani.
- Fotokopi passport salah satu orang tua
- Fotokopi buku nikah orang tua
3. Bawa materai 6000 untuk form pendaftaran daripada beli lagi dikoperasi yang biasanya antri. Pun bawa Pulpen BERTINTA HITAM. Kemarin saya bawa pulpen sendiri tapi ternyata harus bertinta hitam sedangkan saya bawa warna BIRU *kraaaaiiii* akhirnya beli lagi diwarung depan pula nggak ada dikoperasi.
Untuk dokumen ternyata nggak seribet yang saya bayangkan. Asal nama dan nomor identitas semua sinkron satu sama lain.
Sambil mengisi formulir, kami terus maju bergantian mengisi nomor antrian dan screening dokumen. Banyak orang-orang tua yang tidak lolos screening dokumen akibat belum update seperti yang saya bilang diatas. Syukurlah screening pertama dokumen saya lolos dan mendapat nomor antrian khusus.
Begitu mendapat nomor antrian, kami diarahkan untuk menuju ke lantai 2 ke counter foto dan wawancara. Sampai diatas sudah banyak yang menunggu panggilan nomor antrian. Serius saya sampe terkagum-kagum sama keadaan imigrasi sekarang loh. Dulu jaman bikin passport sekitar 7 tahun lalu orang-orang ngampar dimana-mana.
Sekarang semuanya rapih dan adem (hahaha) iya ini penting loh, dulu mah kaya pasar. Panas, penuh, riweuh deh pokoknya, calo berseliweran. Sekarang nggak ada loh calo-caloan. Four thumbs up deh buat imigrasi!.
Ditempat antrian, disediakan pula area playground untuk anak-anak supaya nggak bosen nunggu. Ah kece bangetlah pokoknya. Nggak lama saya duduk, sekitar 5 menit nomor saya dipanggil untuk melengkapi berkas-berkas. Sekitar 10-15 menit pencocokan berkas dan segala macem, langsung foto dan wawancara singkat.
Ada baiknya kalau membuat passport untuk anak-anak juga atau lebih dari satu orang, berkas-berkasnya dipisahkan disatu map sebelum nomor antrian dipanggil. Kemarin saya belum pisah-pisahin jadinya lama deh dicounter. Untung mbak-mbaknya sabaarrrr bangettt ngadepin mamak-mamak rempong, makasih ya mbaakkk. Lafff!.
Selesai dan saya dapat potongan kertas untuk membayar di bank mana saja melalui setor tunai. Nanti kita akan diberikan bukti pembayaran. Setelah dibayarkan, secara otomatis passport kita akan diproses dalam waktu 3-5 hari kerja. Pengambilan passport dibuka dari jam 10.00 - 14.00 WIB.
Jadi deh e passport kami. Oiya untuk biayanya, passport biasa itu Rp. 350.000 dan e passport Rp. 660.000. Nah buat yang mau bikin passport ngga perlu takut lagi atau bingung atau pakai calo lagi, karena beneran udah dipermudah banget. Dari datang hingga pulang saya hanya memerlukan waktu sekitar kurang lebih 2 jam aja. Walaupun itu juga mungkin karena saya dapat antrian khusus ya.
Tapi saya rasa sih sekarang bisa dalam waktu setengah hari aja untuk bikin passport. Pembuatan passport ini hanya bisa dilakukan di kantor imigrasi kelas 1 Jakarta, Batam dan Surabaya. Ada pengalaman lainkah bagi mommies yang bikin passport sendiri maupun untuk anak-anak? Share di komen yaaa :).
9 comments
Walau sedikit ribet, tapi klo ngurus sendiri berasa banget puasnya. Waktu ngurus buat anak-anak pun, aku ngurus sendiri ga pakai calo. Puasss.
ReplyDeleteiyaaa mbak, rasanya puas bener yaa begitu sukseess hahaha semacam pencapaian apaa gituu
DeleteUntung skr deposit 25 jt itu sudah dibatalkan ya. Kayanya bsk perpanjang pasport kk dan bikin paspor ade yg baru akan langsung ke epaspprt deh
ReplyDeleteiya mbak, syarat itu terlalu mengada-ada bgt aku blg sih. yap betul lebih enak e passport walau lbh mahal sedikit.
DeleteMba bikin paspor biasa itu mba nya di deket lp cipinang itu kan ya?
ReplyDeleteiya mbak samping LP Cipinang, bisa jg kok epassport disitu
DeleteIf you plan to go somewhere you have to take care of your passports and be very attentive with it.
ReplyDeleteAku salah fokus ke foto anakmu mbak, culucu :D
ReplyDeletehihihi makasiihhh :)
DeleteReally love to hear what you think! ;)